Kumpulan Berita Pembobol Situs Terbaru Dan Terkini
Rabu, 21 September 2022 | 19:22 WIB
Partner Serang | 20:49 WIB
Hacker Dani Firmansyah ditangkap Tim Reserse Cyber Crime Kepolisian Daerah Metro Jaya di kantornya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis pekan silam. Dani mengaku perbuatan merusak fasilitas Komisi Pemilihan Umum senilai Rp 152 miliar itu hanya sekadar iseng. Dia juga ingin membuktikan bahwa sebenarnya sistem informasi KPU tidak aman. Demikian dijelaskan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Makbul Padmanegara di Jakarta, Senin (26/4).
Makbul mengatakan, Dani melakukan tindakan tersebut sendirian dan tidak ada muatan politis. Tapi akibat perbuatannya, lelaki yang sehari-hari bekerja di PT Danareksa Jakarta ini diancam hukuman maksimal enam tahun penjara.
Ahad pekan silam, Ketua Tim Teknologi Informasi KPU Achiar Oemry melaporkan pembobolan sistem informasi penghitungan suara
. Saat itu, Oemry menyatakan, telah menyerahkan sejumlah bukti awal yang dinilai cukup dan mengarah kepada hacker. Setelah dibobol, kini KPU meningkatkan pengamanan situsnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun
, hacker pada awalnya adalah sebuah komunitas
, yang bereksperimen untuk membuat jaringan antarkomputer yang sekarang disebut internet. Anggota komunitas inilah yang pertama menyebut istilah hacker, beberapa dekade silam.
Belakangan, ada pula kelompok lain yang juga menamakan diri mereka sebagai hacker, padahal sebenarnya bukan. Kelompok inilah yang justru merusak sistem keamanan jaringan komputer lewat internet. Para hacker "asli" menyebut kelompok ini
. Para hacker menilai cracker sebagai pemalas dan tak bertanggung jawab. Sayangnya, masyarakat awam kadung mengartikan hacker sebagai kelompok perusak.(ZAQ/Satya Pandia)
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
-- Kemarin (30/3) Penyidik Siber Bareskrim Polri telah mengantongi pelaku sindikat peretas situs jual beli daring. Ketiga anggota kelompok sindikat berinisial MKU (19), Al (19) dan NTM (27) merupakan lulusan SMA yang sehari-hari gemar bermain game.
"Dua tersangka MKU dan AL lulusan SMA. Kalau NTM mahasiswa yang tidak meneruskan kuliahnya. Sehari-harinya gamer," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta.
Selain ketiga tersangka di atas, pihak kepolisian masih mengejar satu terjangka lainnya, SH.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keempat tersangkat, termasuk SH diketahui awalnya berkenalan melalui jejaring sosial Facebook. Memiliki kegemaraan terhadap permainan yang sama membuat keempatnya dekat dan mulai menjalankan aksi peretasan situs jual beli daring.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pihak kepolisian menduga sudah ada 400 situs yang berpotensi bisa menghasilkan uang telah berhasil mereka retas.
Untuk menjalankan aksinya, masing-masing menjalankan tugas berbeda, mulai dari membobol server hingga mencari pembeli potensial.
Tersangka MKU berperan menawarkan penjualan tiket pesawat melalui Facebook menggunakan akun Hairul Joe. MKU juga memiliki peran penting karena mengantongi username dan password untuk masuk ke server Citilink yang didapatnya melalui meretas situs Tiket.com bersama SH yang sampai saat ini masih buron.
"Tersangka melakukan login terhadap server Citilink dengan menggunakan username dan password milik travel agen Tiket.com dengan tujuan mendapatkan kode booking tiket pesawat Citilink untuk dijual ke pembeli," katanya.
Sementara tersangka AL memasukkan data pesanan tiket pesawat Citilink dari pembeli yang selanjutnya data tersebut dimasukkan ke aplikasi penjualan maskapai Citilink dengan menggunakan username dan password milik Tiket.com. Setelah kode booking pesawat didapat, selanjutnya kode booking tersebut dikirim ke pihak pembeli.
Tersangka lainnya NTM bertugas mencari calon pembeli melalui akun Facebook bernama Nokeyz Dhosite Kashir. Setelah mendapatkan calon pembeli, data calon pembeli diberikan kepada tersangka AL untuk diproses dengan prosedur yang sama.
Dalam mengungkap kasus ini, penyidik menyita barang bukti, tujuh unit ponsel, tiga kartu ATM, dua surat izin mengemudi (SIM), dua KTP, dua unit laptop, satu buku tabungan Bank BCA dengan saldo Rp212 juta, satu unit router wifi, satu kartu mahasiswa (KTM) dan satu unit sepeda motor.
Atas aksi peretasan ini, PT Global Network yang mengelola Tiket.com dilaporkan mengalami kerugian hingga Rp 1,9 miliar.